Assalamu’alaikum Parent, selamat
pagi!
Alhamdulillah pada pagi hari ini,
pemabahasan kita akan masih seputar tentang bagaimana permainan sensorial pada
sekolah montessori bisa memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap
perkembangan anak-anak. Selamat membaca ๐
Secara umum, manfaat sistem bermain
sensorial membangun hubungan antar saraf di otak yang selanjutnya akan
bermanfaat bagi anak ketika mereka berusaha menyelesaikan aktivitas yang
kompleks. Dua orang terapis –Leah Young, CTSR dan Suzanne Messer, MS, OTR/L,
menguraikan bagaimana permainan sensorial dapat membantu perkembangan anak.
Mengembangkan kemampuan berbahasa
Ketika anak-anak melakukan
permainan sensorial bersama dengan sebayanya, mereka memiliki kesempatan yang
tidak terbatas untuk berlatih berkomunikasi secara verbal. Kemampuan berbahasa
ini berkembang secara alami selama proses bermain sensori. Messer mengungkapkan
ketika seorang anak berpartisipasi dalam permainan yang melibatkan sistem
sensori, mereka belajar melalui pengalaman di lingkungan mereka dan belajar
macam-macam cara untuk mengomunikasikan perasaan, pendapat, ide, apa yang
mereka inginkan dan butuhkan. Dengan pelibatan sistem sensori, anak akan
belajar bagaimana mendeskripsikan apa yang mereka lakukan, perasaan yang
dialami dan mulai berkomunikasi untuk mendeskripsikan sesuatu.
Saat kemampuan berbahasa secara
verbal mereka terbentuk, ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk bekal belajar
membaca. Di satu sisi, ketika mereka aktif menggerakkan jari-jari dan tangan,
ini menjadi dasar yang penting untuk mengmbangkan kemampuan berbahasa melalui
tulisan.
Mengembangkan keterampilan motorik
halus, kemampuan
ini mencakup kemampuan-kemampuan sederhana seperti mengikat tali sepatu,
menulis dan mengancingkan jaket. Jika dikaitkan dengan jenis-jenis permainan
sensorial pada artikel sebelumnya, keterampilan motoric halus bisa dikembangkan
melalui permainan taktil. Melalui permainan taktil yang berfokus pada
membangun, menuang dan mencampur –akan membantu anak untuk menggunakan beberapa
kelompok otot kecil dan mengoordinasi beberapa gerakan.
Mengembangkan
keterampilan motorik kasar.
Ketika anak-anak bermain, mereka
akan menyentuh dan menggerakkan sebagai bentuk aktivitas eksplorasi terhadap
bentuk dan tekstur benda-benda di sekitar mereka. Ketika melakukan aktivitas
memutar, menuang, dan menjepit, mereka berlatih dan menyempurnakan kerja
otot-oto kecil –terutama jari-jari dan tangan. Ketika melakukan aktivitas-aktivitas
yang cenderung melibatkan banyak gerakan kompleks seperti merangkak, melompat,
menendang, memanjat, dan berlari –di saat yang bersamaan berinteraksi dengan
benda-benda seperti tangga, bola, dan properti bermain lainnya, mereka mengembangkan
kemampuan otot besar di bagian lengan, kaki, betis, dan otot inti di bagian
perut.
Mengembangkan
kemampuan kognitif,
Aktivitas-aktivitas
seperti, mengamati, bertanya, memikirkan bagaimana sesuatu berkerja,
bereksperimen dan menganalisa hasil merupakan tanda-tanda yang menunjukkan
pertumbuhan kognitif yang sehat pada anak. Ini berkaitan dengan mempelajari, mencari
tahu hal-hal baru dan menyelesaikan masalah yang kedepannya akan membantu mengembangkan
proses berpikir anak-anak.
“Melalui permainan sensori,
anak-anak akan merasakan pengalaman yang berbeda dan bagaimana mencari jalan
keluar dan tantangan dan masalah yang mereka temukan, seperti, bagaimana cara
mengambil sesuatu dalam sebuah container atau bagaimana cara menjaga
keseimbangan ketika berayun. Ungkap Messer.
Memberikan efek
‘ketenangan’
Yes, jadi jika sistem sensori digunakan
dengan efektif efek positif lain yang bisa didapatkan adalah memberi suasana
yang lebih tenang. Lebih lanjut, Messer menjelaskan jika permainan sensorial
dapat membantu untuk mengendalikan gejolak emosi pada diri anak. Permainan
sensorial dapat membantu anak yang sangat aktif dan sulit untuk memusatkan
perhatian pada suatu hal. Tekanan pada sebuah pelukan, bantalan pangkuan dan
kursi sensorik dapat membantu menenangkan dan memberi sinyal bahwa sudah
waktunya untuk fokus.
Memacu perkembangan interaksi
sosial dan emosi
Dengan melakukan permainan
sensorial dengan teman atau saudara, anak-anak terbiasa untuk mulai membangun
kemampuan bersosialisasi dan berbagi. Mereka akan belajar bagaimana cara
berkomunikasi, menyelesaikan masalah dan berdaptasi dengan cara bermain yang
berbeda yang dimiliki oleh sebaya mereka. Selain itu, mereka juga mampu membangun
perasaan empati, belajar untuk melihat situasi dari sudut pandang temannya yang
lain –yang dapat bermanfaat untuk menumbuhkan mindfulness atau perhatian.
Selain karena manfaatnya, permainan
sensorial pada masa-masa awal perkembangan anak sangat penting karena mendorong
pendidikan yang inklusif dan penerimaan. Orang dewasa memberikan panduan
bermain yang aman dan baik (sesuai dengan tahapan perkembangan anak), akan memberi
kebermanfaatn yang merata untuk anak-anak, walaupun mereka memiliki perbedaan
kondisi, seperti perbedaan bahas atau berkebutuhan khusus.
Lumayan panjang juga ya pembahasan kali ini, tapi Insyaallah esensinya dapat ya Parent. Jangan bosa-bosan mampir ke blog AdamHawa, karena di sini Parent akan mendapat banyak informasi bermanfaat tentang dunia anak-anak.
See you on other sections –sampai jumpa di sesi selanjutnya!
Wassalam!